Senin, 11 Juni 2012

INGIN TAHU





http://id.rodovid.org/wk/Orang:26088
Sri Susuhunan Prabu Amangkurat Jawa / Amangkurat IV / Raden Mas Suryaputra /
SULTAN MATARAM KE 8 (1719 - 1726)/SUNAN KARTASURA IV 
Ayah ibu

Lahir  : 1680-an Kartosuro, Jawa Tengah, Indonesia
Wafat : 
http://www.geni.com/people/GRM-Soerjopoetro/6000000012381913952 
 Ratu / Istri-istri  :
o Mas Ayu Sumanarsa/RA Sepu/RA Kulon (Meninggal di Lumajang 1719 dan dimakamkan di Imogiri. Dengan Sunan Amangkurat IV ia berputera PA (Pangeran Aria) Mangkunegara, ayah pendiri Pura Mangkunegaran)
o Mas Ayu Nitawati
o Mas Ayu Kamulawati
o RA Arawati/ RM Sundaya /RA Kulon (Anak Adipati Sindupraya dari Pemalang)
o Ratu Amangkurat (Anak Bupati Kudus, Raden Adipati Tirtakusuma, dan janda dari bekas Bupati Jepara. Ratu Amangkurat dengan Sunan Amangkurat IV dikaruniai anak yang kelak menjadi raja dengan gelar Pakubuwono II)
o Mbok Ajeng Kamudewati
o Ratu Kencana/ Ratu Mas Kadipaten (Adik Ratu Amangkurat. Dari perkawinannya dengan Sunan Amangkurat IV, ia dikaruniai anak yang bergelar Pangeran Buminata I. Pangeran ini kawin dengan RA Tembelek, bekas isteri PB II)
o Mbok Ajeng Rangawita / Raden Bandandari/RA Chandrasari/ Rangawati (anak Pangeran Cendana dari Kudus)
o Mbok Ajeng Sasmita
o Mbok Ajeng Asmara
o Mbok Ajeng Tejawati/Mas Ayu Tejawati (Anak dari hasil perkawinannya dengan Sunan Amangkurat IV bernama RM Sujana / PA Kartasurya / PA Mangkubumi yang kelak menjadi raja Yogyakarta dengan gelar Hamengkuwuwana I)
o Mbok Ajeng Rangapura
o Mbok Ajeng Puspita
o Mbok Ajeng Tanjangpura
o Mbok Ajeng Waratsari
o Mbok Ajeng Kambang
o Mas Ayu Tenaranga/Mas Ayu Pujawati
o Ratu Malang
o RA Brebes (Anak perempuan RA Martalaya Bupati Brebes. Sebelum menikah dengan Amangkurat IV, ia adalah janda dari RM Sudhama / Pangeran Aria Blitar, saudara kandung Amangkurat IV. Ia kawin dengan Amangkurat IV pada tahun 1722 dan bercerai dengannya tahun 1726)
o Anak perempuan Tumenggung Suradiningrat
o Ratu Mas Wirasmara (Wanita peranakan Cina yang dihadiahkan oleh Adipati Semarang kepada Amangkurat IV. Perempuan ini masih perawan saat raja tersebut meninggal. Ia dihamili dan kemudian diperisteri oleh Pakubuwono II pada bulan Agustus 1726. Wirasmara dikabarkan dibunuh tanggal 15 Januari 1728 – karena skandalnya dengan PA Mangkunegara - dan kemudian dimakamkan di Imogiri).

Amangkurat IV tercatat mempunyai 41 anak.
Sumber :
· Christopher Buyers,2002. The Surakarta Dinasty, October 2001-January 2002. Diakses via Internet.
· Willem Remmelink, 2001. Perang Cina. Penerbit Jendela, Wates, Jogyakarta. 
http://wongwedoknusantara.blogspot.com/2011/07/ratu-amangkurat.html

http://id.rodovid.org/wk/Orang:26083

Anak-Anak Amangkurat IV
Daftar berikut ini didasarkan pada daftar yang disertakan dalam laporan para duta yang berkunjung ke kraton pada tahun 1727, 1730, 1733, 1737, 1740, 1743 dan 1744. Semua data lain yang ditemukan dalam catatan-catatan VOC juga disertakan ke dalam lampiran ini. Daftar-daftar itu kemudian dibandingkan dengan daftar dalam Babad Tanah Jawi (XXI:13 23, 24.) Datanya banyak tapi tidak memungkinkan dibuatnya daftar yang pasti. Data VOC seringkali berlawanan satu sama lain, terutama dalam soal umur. Menurut Babad Tanah Jawi, Amangkurat IV memiliki 28 anak (20 putra dan 8 putri) dan jumlah itu sama dengan catatan VOC, tapi kemudian babad menyatakan bahwa Pakubuwana II memiliki delapan belas saudara, dan hanya enam belas yang disebut namanya. Meskipun catatan VOC mengatakan ada dua puluh putra, hanya sembilan belas yang dapat diidentifikasi dengan jelas.
1. Pangeran Arya Mangkunagara
Lahir dari Mas Ayu Sumarsa 1703-1704.
Menikah dengan:
a. Raden Ayu Wulan, putri Pangeran Blitar yang meninggal 23 September 1727.
b. Raden Ayu Ragasmara, putri Cakraningrat III. Meninggal di pengasingan di Srilanka pada tahun 1739-1740.
2. Raden Ayu Dewi.
Lahir dari Mas Ayu Nitawati 1704-1707.
Menikah dengan Arya Suralaya dari Brebes sebelum 1725.
3. Raden Ayu Sukiyah.
Juga bernama Aminah.
Lahir dari Mas Ayu Kamulawati 1704-1709.
Menikah dengan Rangga Adimenggala dari Kaliwungu.
Brecerai pada bulan Juni 1726.
Menikah lagi dengan Raden Arya Pringgalaya pada bulan Januari 1727.
4. Pangeran Loringpasar.
Raden Mas Sandeya.
Lahir dari Raden Ayu Kulon 1708-1709.
Menikah dengan Raden Ayu Gelang, putri Pangeran Purbaya, pada bulan Januari 1727.
Meninggal pada tanggal 4 Juni 1744.
5. Sunan Pakubuwana II
Raden Mas Prabayasa. Pangeran Adipati Anom.
Lahir dari Ratu Amangkurat 1710.
Menikah dengan:
a. Raden Ayu Sukiyah atau Subiyah, putri Pangeran Purbaya pada tanggal 10 Juni 1726.
b. Raden Ayu Tambelek, putri Pangeran Blitar pada Februari 1732. Pada tanggal 15 Oktober 1736 Tambelek diberikan kepada Pangeran Buminata dan setelah kematian Buminata diberikan kepada Pangeran Tepasana pada bulan November 1739.
6. Raden Ayu Bengkring.
Raden Ayu Sitisundari.
Lahir dari Ratu Amangkurat 1711.
Menikah dengan Adipati Cakraningrat IV dari Madura pada 21 Juni 1726.
Menerima gelar Ratu Maduretna pada akhir tahun 1738.
7. Pangeran Danupaya.
Raden Mas Ragu.
Lahir dari Mbok Ajeng Kamudawati 1714-1717.
Menikah dengan:
a. seorang putri Pangeran Dipanagara
b. Raden Ayu Temon, cucu Pangeran Arya Panular dan putri dari Raden Tumenggung Suradiningrat dari Tuban pada Maret 1731.
8. Pangeran Martasana/Dipanagara/Adinagara
Raden Mas Utara.
Lahir dari Mas Ayu Kamulawati 1715-1718.
Menikah dengan:
a. seorang putri Tumenggung Wiranagara dari Tegal pada Februari 1727. Tumenggung Wiranagara meninggal pada perang di dekat Surabaya pada 1719.
b. Raden Ayu Jemblem, yang juga bernama Salamah atau Umpling, putri Pangeran Purbaya. Setelah bercerai pada April 1729, Jemblem menikah lagi dengan R.T. Natawijaya pada April 1730. Para tanggal 7 Februari 1737 Martasana mendapat gelar Pangeran Dipanagara. Gelarnya diberikan kepada anak no. 22. Diberi gelar Adinagara pada 1743.
9. Pangeran Buminata
Raden Mas Sekti
Lahir dari Ratu Mas (Kadipaten), saudari Ratu Amangkurat 1716-1717. Menikah dengan Raden Ayu Tambelek, putri Pangeran Blitar dan mantan istri Pakubuwana II pada 15 Oktober 1736.
Buminata meninggal pada 30 November 1736 dan gelarnya dialihkan kepada adiknya no. 14.
10. Raden Mas Lindhu
Raden Mas Subakti.
Lahir dari Mbok Ajeng Ranggawita 1717. Meninggal pada 20 Februari 1737.
11. Raden Ayu Sibrangti
Lahir dari Mbok Ajeng Sasmita 1713-1718.
Menikah pada bulan Juli 1730 dengan Raden Mangunkusuma, yang kemudian diangkat menjadi Tumenggung Mangkupraja di Kedu.
12. Pangeran Blitar.
Raden Mas Subrongta.
Lahir dari Mbok Ayu Asmara (Mbok Ajeng Ranggawita?) 1718-1719.
Menikah dengan Madion, putri dari Tumenggung Metaun dari Jipang pada bulan Agustus 1734. Pada tahun yang sama menerima gelar Pangeran Blitar. Bercerai pada tahun 1740.
Diasingkan beberapa kali karena kecenderungan homoseksualnya.
Mungkin meninggal pada Perang Cina karena daftar pada tahun 1743 dan 1744 tidak menyebutkan dia lagi.
13. Pangeran Mangkubumi.
Raden Mas Sujana.
Lahir dari Mbok Ajeng Tejawati 1718-1719.
Menikah dengan Raden Ajeng Manik, putri Pangeran Madiun.
Menjadi Pangeran Mangkubumi pada 29 November 1730.
14. Pangeran Buminata.
Raden Mas Saidin. Juga disebut Raden Mas Karaton.
Lahir dari Ratu Mas Kadipaten 1719-1720. Menerima gelar Pangeran Buminata pada 7 Februari 1737. Lihat juga No. 9.
Menikah dengan putri Pangeran Tepasana pada Desember 1737.
15. Raden Ayu Tajem.
Lahir dari Mbok Ajeng Kamudawati 1719-1720.
Menikah pada 31 Oktober 1735 dengan Mas Sudersa, yang kemudian diberi gelar Raden Reksakusuma dan diangkat pada bulan Juli 1739 menjadi bupati Cengkalsewu dengan gelar Raden Ngabehi Wiratmeja. Pada Juni 1740 dia diangkat menjadi bupati Pati. Lihat no. 27. Tajem meninggal pada tahun 1740 dalam perjalanan ke Kartasura untuk menghadiri Mulud.
16. Pangeran Arya Pamod.
Raden Mas Bakti.
Lahir dari Mbok Ajeng Asmara 1720-1721. Menerima gelar Pangeran Arya Pamod pada 29 November 1730.
Menikah pada tanggal 1 Desember 1732 dengan seorang putri Tumenggung Natayuda dari Kedu.
17. Pangeran Arya Mataram.
Raden Mas Ukir. Juga disebut Raden Mas Pamade.
Lahir dari Ratu Mas Kadipaten 1722-1725.
Diangkat menjadi pangeran pada Mei 1737.
18. Pangeran Prangwardana.
Raden Mas Sukara. Disebut juga Raden Mas Langkir.
Lahir dari Mbok Ajeng Ranggapura 1722-1725.
Diangkat menjadi Pangeran pada 1737.
Menikah pada bulan September 1740 dengan putri Raden Anggameja, putra Ngabehi Wirancana, kliwon dari Tumenggung Kartanagara.
19. Pangeran Silarong.
Raden Mas Suradi. Juga disebut Raden mas Yadi.
Lahir dari Mas Ayu 1722-1723.
Diangkat menjadi pangeran pada tanggal 5 Januari 1736.
Menikah dengan putri Tumenggung Surabrata dari Panaraga pada 14 November 1735.
20. Pangeran Arya Panular.
Raden Mas Genter.
Lahir dari Raden Mas Ajeng 1722-1724.
Diangkat menjadi pangeran pada 1737.
21. Pangeran Singasari.
Raden Mas Sunaka.
Lahir dari Ratu Mas Kadipaten 1723-1726.
Diangkat menjadi pangeran pada bulan Mei 1737.
22. Pangeran Martasana.
Raden Mas Langkir.
Lahir dari Mbok Ajeng Puspita 1723-1724.
Diangkat menjadi pangeran pada tanggal 7 Februari 1737. Lihat no. 8.
23. (Pangeran Rangga)
Raden Mas Langkir. Lahir dari Mbok Ajeng Puspita.
Putra ini disebutkan dalam catatan-catatan VOC tapi mungkin saja salah sebab nama, ibu dan umurnya sama dengan nomor 22 sementara nama Raden Mas Langkir juga didapati pada no. 18, 22 dan 24. Gelar Pangeran Rangga adalah milik no. 24 karena dalam VOC 2358: 20 Juli 1735 kita dapati bahwa Raden Mas Surata, yang disebut juga Langkir, telah diangkat menjadi Pangeran Rangga.
24. Pangeran Rangga.
Raden Mas Surata. Disebut juga Raden Mas Langkir.
Lahir dari Mbok Ajeng Tanjongpura 1723.
Diangkat menjadi Pangeran pada Juli 1735.
25. Pangeran Dipasanta.
Raden Mas Sujamal. Juga disebut Raden Mas Sardin.
Lahir dari Mbok Ajeng Waratsari 1723.
Meninggal pada tahun 1743-1744.
26.Raden Ayu Umi.
Lahir dari Mas Ajeng 1717-1723.
Menikah pada 1736 dengan Tumenggung Suranata dari Demak. Tumenggung Suranata meninggal pada 13 Maret 1727 dan kemudian Umi menikah lagi pada Juli 1737 dengan Raden Arya Secanapura, bupati Demak yang baru.
27. Raden Ayu Inten.
Raden Ayu Jumanten Endah. Lahir dari Mbok Ajeng Kambang 1720-1723. Menikah pada 1740 dengan Raden ngabehi Wiratmeja dari Pati, duda dari Raden Ayu Tajem, no. 15.
28. Raden Ayu Inten.
Lahir dari Mas Ayu Tenarangga 1717-1724.
Menikah pada tanggal 25 September 1732 dengan Demang Urawan (Raden Purwakusuma/Pangeran Arya Purbaya).

http://ajichrw.wordpress.com/2009/07/21/perang-cina-dan-runtuhnya-negara-jawa-bab-6/






 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar